Melanjutkan pembahasan sebelumnya mengenai tatalaksana COVID-19 tanpa gejala, pada tulisan kali ini akan memaparkan bagaimana tatalaksana COVID-19 dengan gejala ringan. Selamat membac
2. Derajat RinganPada derajat ringan ini juga perlu isolasi dan pemantauan, antara lain sebagai berikut.
- Isolasi mandiri di rumah atau fasilitas karantina selama maksimal 10 hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernapasan. Jika gejala lebih dari 10 hari, maka isolasi dilanjutkan hingga gejala hilang ditambah dengan 3 hari bebas gejala.
- Petugas FKTP diharapkan proaktif melakukan pemantauan kondisi pasien.
- setelah melewati masa isolasi pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.
Non
Farmakologis |
||
Pasien |
Lingkungan/kamar |
Keluarga |
Selalu menggunakan
masker jika keluar kamar dan saat berinteraksi dengan anggota keluarga Cuci tangan dengan
air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin Jaga jarak dengan
keluarga Upayakan kamar
tidur sendiri Menerapkan etika
batuk Alat makan-minum
segera dicuci dengan air/sabun Berjemur matahari
minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya (sebelum jam 9 pagi dan setelah
jam 3 sore) Pakaian yang telah
dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastic/wadah tertutup yang
terpisah dengan pakaian kotor keluarga lainnya sebelum dicuci Ukur dan catat suhu
tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam hari) Segera beri
informasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan
suhu tubuh >38°C |
Perhatikan
ventilasi, cahaya, dan udara Membuka jendela
kamar secara berkala Bila memungkinkan
menggunakan APD saat membersihkan kamar (setidaknya masker, dan bila
memungkinkan sarung tangan dan google) Cuci tangan dengan
air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin Bersihkan kamar
setiap hari, bisa dengan air sabun atau bahan desinfektan lainnya |
Bagi anggota
keluarga yang berkontak erat dengan pasien sebaiknya memeriksakan diri ke
FKTP/Rumah Sakit Anggota keluarga
senantiasa pakai masker Jaga jarak minimal
1 meter dari pasien Jangan sentuh
daerah wajah kalua tidak yakin tangan bersih Ingat senantiasa
membuka jendela rumah agar sirkulasi udara tertukar Bersihkan sesering
mungkin daerah yang mungkin tersentuh pasien misalnya gagang pintu dan
lain-lain |
Kemudian, untuk terapi farmakologis, selain obat yang didapat pada pasien tanpa gejala, pada pasien dengan gejala sedang ada tambahan obat seperti antibiotik dan antivirus. Berikut obat-obatan yang perlu dikonsumsi pasien dengan gejala sedang.
- vitamin C denan pilihan:
- tablet vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)
- tablet hisap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)
- multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet/24 jam (selama 30 hari)
- dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C, B, E, Zinc
- vitamin D
- suplemen: 400-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)
- obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)
- azitromisin 1x500 mg per hari selama 5 hari
- antivirus:
- oseltamivir (Tamiflu) 75 mg/12 jam/oral selama 5-7 hari (terutama bila diduga ada infeksi influenza), ATAU
- favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2x600 mg (hari ke-2 sampai hari ke-5)
- pengobatan simtomatis seperti parasetamol bila demam
- obat-obatan suportif baik tradisional maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat diberikan, namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien
- pengobatan komorbid dan kompikasi yang ada
Sumber: PEDOMAN TATALAKSANA COVID-19 Edisi 3, Desember 2020
NB: informasi tambahan mengenai COVID-19 dapat dibaca di situs http://covid19.go.id
Comments
Post a Comment
Mohon kritik dsn saran yang membangun dari pembaca