DERAJAT PENYAKIT COVID-19

Sudah lebih kurang setahun bumi ini mengalami pandemi COVID-19. Virus yang berasal dari Wuhan ini sudah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia. Gejala-gejala yang dialami oleh penderita COVID-19 ini bermacam-macam, mulai dari yang tidak bergejala sama sekali sampai gejala berat dan perlu perawatan di rumah sakit.

Nah, penyakit COVID-19 ini berdasarkan beratnya kasus, dapat dibedakan menjadi 5 tingkatan, diantaranya sebagai berikut.

1. Tanpa gejala

Pada kondisi ini penderita tidak mengalami gejala apapun, biasanya ketahuan jika ada pemeriksaan rutin atau akibat kontak erat

2. Ringan

Pada kondisi ringan, penderita dapat mengalami gejala seperti demam, batuk, fatigue, tidak nafsu makan, napas pendek, dan pegal-pegal. Selain itu, dapat juga mengalami gejala seperti nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) dan hilang pengecapan (ageusia).

3. Sedang

Pada kondisi sedang dapat ditemukan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia berat termasuk saturasi 93% dengan udara ruangan

Pada anak-anak dapat ditemukan batuk atau sulit bernapas + napas cepat dan/atau tarikan dinding dada).

Usia

Laju napas

<2 bulan

≥ 60x/menit

2-11 bulan

≥50x/menit

1-5 tahun

≥40x/menit

>5 tahun

≥30x/menit







  Tabel 1

4. Berat

Pada kondisi berat, dapat muncul gejala seperti di bawah

Remaja dan Dewasa

Anak-anak

-    Tanda klinis pneumona (demam, batuk, sesak, napas cepat) + satu dari gejala berikut.

1.       Frekuensi napas >30x/menit

2.       Distress pernapasan berat

3.       SpO2 <93% pada suhu ruangan

-      Tanda klinis pneumonia (batuk atau kesulitan bernapas) + satu dari gejala berikut.

1.       Sianosis sentral atau SpO2 <93%

2.       Distress pernapasan berat (napas cepat, grunting, tarikan dinding dada yang sangat berat)

3.       Tanda bahaya umum (ketidakmampuan menyusu atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang)

4.       Napas cepat/tarikan dinding dada/takipnea (lihat table 1)


            Tabel 2

5. Kritis

Ditemukan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok sepsis pada kondisi kritis.

 

Sumber: PEDOMAN TATALAKSANA COVID-19 Edisi 3, Desember 2020.

NB: informasi tambahan mengenai COVID-19 dapat dibaca di situs http://covid19.go.id

Comments